REVIEW NOVEL
ROTASI
DAN REVOLUSI
Penulis : Crowdstroia
Sinopsis :
Matahari bertanya kepada Komet, “Jika aku meledak, apa kau
akan hancur?”
“Iya.”
“Aku tak ingin kau hancur.”
“Aku juga tak ingin kau menghancurkan dirimu
sendiri.”
Arraf Abizard Rauf adalah raja tanpa mahkota Universitas
Sapta Husada. Semua orang sering menyebut-nyebut namanya bagai dewa, mengikuti
segala ucapannya, serta tunduk pada perintahnya. Keberhasilan berprestasi bagi
Arraf adalah sesuatu yang normal layaknya bernapas. Dia adalah wujud sempurna
mahasiswa yang tetap dikenang orang-orang seantero kampus meski sudah lulus.
Sementara itu, Trivia Ganggarespati—Riv—hanya
bisa mendelik ketika mengetahui bahwa orang yang harus dia hubungi untuk
kelancaran skripsinya adalah Arraf, si ketua organisasi yang dulu sempat
membuatnya ilfeel. Riv pikir, urusannya cukup sampai di awal penelitian skripsi
saja. Namun, kenyataan tak sesuai harapan Riv ketika Arraf justru tertarik
mendekati perempuan yang berhasil membuat Arraf mengacaukan SOP pedekate-nya
sendiri.
Review :
Aku pertama baca karya Kak
Crowdstoia itu waktu di Wattpad sekitar 3 tahun lalu (maybe) dan novel yang aku baca adalah Nyoya Teh dan
Tuan Kopi (NTDTK). Kaget awalnya pas baca NTDTK karena aku baru nemuin novel
yang konfliknya secomplicated dan serelate itu sama kehidupan. Makanya pas
tau Kak Crowdstroia bikin novel dengan judul Rotasi dan Revolusi, aku jadi
penasaran bakalan kaya apa konfliknya?
Karakter Rav dan Arraf ini
dua-duanya sama kuat menurut aku. Bukan kuat karena mereka memiliki kekuatan,
tapi kuat dalam artian prinsip yang mereka pegang dan aku suka karakter
keduanya. Riv sosok yang pandai banget menilai orang lain dan kritis akan
sesuatu dan juga Arraf yang berprestasi di segala bidang.
Cara PDKT Riv dan Arraf
juga yang gak menye-menye penuh gombalan, gak ada sama sekali. Setiap dialog
antara Riv dan Arraf itu bener bener berbobot, mereka PDKT tuh kaya belajar,
belajar memahami satu sama lain, berdaptasi satu sama lain, penuh analisis, kritis,
trial and error. Cara Kak Troia
nyisipkan pandangan tentang suatu isu bener-bener buat aku jadi lebih paham, jadi
setiap baca novel ini dan ada dialog antara Riv dan Arraf tuh dalam hati pasti
aku ngomong “ah iyaa juga”, “ah bener juga”.
Dan jangan lupakan juga
analogi dari komet dan mataharinya yang cukup menyentuh. Terakhir, menurut aku
novel ini lumayan, tapi balik lagi keselera masing-masing orang. Happy reading
Komentar
Posting Komentar